Khawatir bangunan rumah sobat ilmu properti tak tahan terhadap gempa? Yuk, simak paparan berikut sebelum membangun rumah sobat ilmu properti. 5 Cara Membangun Pondasi Anti Gempa Berkualitas Tinggi.
Untuk memiliki bangunan tahan gempa, menurut 99.co , Sobat memang harus memulainya dari pondasi anti gempa yang membuat seluruh bagian rumah menjadi satu kesatuan yang utuh.
Pondasi anti gempa yang baik memiliki sistem yang saling menghubungkan dengan kuat antara satu bagian rumah dengan bagian lainnya. Berikut 5 cara membuat pondasi anti gempa yang tepat dan kuat:
- Bangun Pondasi Anti Gempa di Tanah yang Keras
Bila tanah di sekitar lokasi bangunan dirasa kurang keras dan kurang stabil, maka tanah membutuhkan pengerjaan pendahuluan untuk memperkuat lapisan tanahnya.
Buatlah pondasi di atas tanah yang keras dan kokoh agar bangunan tetap stabil dan kuat. Pondasi berfungsi untuk mengalirkan beban bangunan ke tanah di sekitarnay, sehingga bangunan tetap dapat bertahan dengan baik. Oleh karena itu, jika lokasi bangunan dirasa kurang keras dan kurang stabil, maka tanah membutuhkan pengerjaan pendahuluan untuk memperkuat lapisan tanahnya.
Kedalaman galian tanah kira-kira 70 cm kemudian buatlah dinding tanah dalam posisi miring dengan perbandingan 5:1 agar tanah dapat menahan dengan kokoh. Kemudian Lapisi bagian dasar galian dengan timbunan pasir sedalam 10 cm. Perhatikan dalam membuat pondasi, usahakan tingginya mencapai 45 hingga 60 cm
2. Tanam Pondasi Anti Gempa Cukup Dalam
Pada umumnya pondasi anti gempa menggunakan sistem pondasi batu kali menerus yang dapat menghubungkan pondasi dengan sloof.
Untuk rumah satu lantai, tempatkan pondasi batu kali pada kedalaman 45 cm dari permukaan tanah. Sedangkan untuk rumah dua lantai, kedalaman pondasi setidaknya 60 cm
Untuk menjamin daya tahan lebih kuat, Anda juga bisa menambahkan pondasi tapak atau pondasi sumuran di beberapa titik pondasi tertentu.
3. Pondasi Anti Gempa Dibuat Menerus
Inti dalam membuat rumah anti gempa adalah pondasi anti gempa harus dibuat dengan cara menerus tanpa terputus.
Jangan kurangi material pondasi hanya karena alasan mengehemat biaya dalam membuat pondasi menerus ya. Karena akan berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan rumah saat terjadi gempa. Efek buruk yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya karena selain dapat membuat tembok bangunan retak juga bisa membuat bangunan roboh.
4. Buatlah Balok Pengikat Pondasi Anti Gempa
Setelah pondasi batu menerus selesai dibuat, berikutnya adalah membuat sloof atau balok pengikat pondasi yang terbuat dari bahan beton.
Kegunaan dari sloof ini adalah untuk mengalirkan beban bangunan ke seluruh badan pondasi secara merata. Penggunaan sloof ini juga tidak hanya diaplikasikan pada pondasi menerus, namun juga digunakan pada pondasi setempat.
Untuk pondasi batu kali, pastikan sloof tetap kokoh di atas pondasi dengan cara mengikat badan sloof dengan angker sepanjang setengah meter. Balok pengikat pondasi akan semakin menguatkan pondasi batu kali agar menjadi pondasi anti gempa yang sangat kokoh.
5. Ikat Pondasi, Sloof, dan Kolom Satu Sama Lainnya
Dan terakhir untuk membuat pondasi anti gempa adalah mengikat keseluruhan bagian pondasi, sloof dan kolom menjadi satu. Pastikan semua bagian tersebut terikat dengan kokoh dan terintegrasi dengan baik terutama pada bagian pembesiannya. Jika semua bagian terikat dan terintegrasi dengan baik, ketika gempa terjadi getarannya dapat disebarkan secara merata atau terdistribusi dengan baik ke seluruh bagian bangunan dan bagian konstruksi lainnya dan bangunan tidak akan roboh.
Demikian 5 Cara Membangun Pondasi Anti Gempa Berkualitas Tinggi, semoga bermanfaat ya. terimakasih